01.00 saya terbangun dikarenakan di gusur paksa buat pindah ke kamar. dengan jalan gontai saya membawa bantal doraemon dan guling pooh kesayangan saya masuk kekamar dan mencoba memejamkan mata diantara ibu dan nenek. guling kanan, guling kiri, kipas-kipas dan saya terduduk dengan wajah seakan berteriak PAAAANNNAAAASSS!!!!! hijrah ke lantai kamar tak memberikan dampak signifikan.
masih dengan resah gelisah tidur dilantai dengan posisi lebih menggenaskan:
memutar 360 derajat untuk medapatkan kenikmatan tidur dan usaha saya gagal. hijrah kedua saya keluar kamar kembali ke sofa yang menghantarkan saya ke dunia bawah sadar sebelumnya, membawa harapan besar untuk tidur.
namun lagi-lagi usaha saya untuk mencoba tertidur kembali gagal walaupun rutinitas hijrah lantai-sofa-kasur-lantai-sofa sudah saya lakoni berulang kali, namun mata ini enggan untuk tidur. alhasil saya mencoba untuk mengalihkan kegiatan ke dunia maya berharap untuk bisa membuat ku tertidur.
namun apa yang terjadi, 05.00 saya masih melek!! zzzz saya mulai kesel sendiri dan bertekad untuk tidur, setidaknya jelang beberapa jam saja *berhubung saya lagi gak sholat.
dan saya tertidur.................
06.18 saya terbangun, dan meraih handphone mengatur alarm 07.30 dan kembali tertidur....
07.30 alarm berbunyi, saya terbangun meraih handphone mengatur kembali alarm 08.00 dan kembali tidur....
08.00 alarm berbunyi, saya meraih handphone memencet tombol snooze dan kembali tertidur, sembilan menit kemudian alarm berbunyi dan saya kembali memencet tombol snooze dan kembali tidur, berulang hingga pukul 08.30.
dengan berat hati saya masih malas-malasan diatas kasur sambil mengitarinya, hingga uni ami datang menghampiri membawa sepiring tahu brontak panas kehadapan saya sambil berkata, "ma nio brontak dak?" saya langsung terbangun dan mengangguk cepat, namun sebelum saya berdiri saya ditimpali pernyataan, "CUCI MUKO TU LU". saya langsung dengan sigap melangkahkan kaki ke kamar mandi yang hanya berjarak selangkah dari tempat tidur.
tiga tahu brontak lenyap dimulut saya, dan saya mulai mempersiapkan diri untuk ke kampus. setrika baju, bongkar-bongkar lemari nyari mixer dan ujung-ujungnya saya molor dari berencana pergi ke kampus jam 10.00 jadi jam 11.00.
sesampainya dikampus saya otw lagi ke salah satu swalayan di sepanjang bypass untuk mencari tepung siap saji untuk membuat es krim yang tidak saya temukan di sekitar wilayah rumah saya.
pendek cerita udah jam 14.00 dan seperti yang sudah saya bilang di awal, kuliahnya dibatalkan.
percepat cerita, saya langsung berjalan menuju lab steril dengan hati galau "ujian sekarang-besok-sekarang-besok" dan akhirnya hati saya bulat untuk ujian hari ini setelah sedikit mengerti dengan penjelasan yang diberikan gita dikelas tadi.
mondar-mandir kafe-lab-kafe mencari pencerahan tentang suasana ujian, saya meluncur ke lab anfiskim bersama oji. bersama oji dan arif yang sudah berada di lab kami menemui asisten meminta sampel, dan saya diberi sampel fenantrolin. shock! saya merengek-rengek hingga kak weri bosan dan mengganti sampel saya dengan paracetamol *maaf ya uli, iid dan hilma, hehehe
selang beberapa menit kerjaan saya lancar, dan alhamdulillah ALLAH SWT sayang banget sama saya dan diberikan kemudahan saya dapat menyelesaikan sampel dengan cepat dengan tidak ada kendala. berulang kali mengecek kertas yang bakalan saya kumpul, dengan mengucap basmallah saya mengumpulkan kertas itu. namun saya tidak bisa keluar duluan, masuk sama-sama keluar juga sama-sama. dan daripada gak tentu arah saya bantu-bantu yang lain.
tanpa disadari jam udah menunjukkan pukul stengah tujuh kurang, akhirnya semua beres dengan keadaan labor yang berantakan. melihat kondisi diluar sudah gelap gulita, asisten menyuruh kami pulang dan konsekuensi labor dibersihkan besok pagi.
setelah memastikan semua dalam keadaan baik, alat spektro sudah mati, kami mulai menyusuri lorong labor. belum beberapa langkah kami di kejutkan wujud hitam dari atas sampai bawah, ternyata itu bang obet yang memastikan keberadaan kami. namun entah kenapa dia berlari ke lantai dua meninggalkan kami, dan kami tetap berjalan dipercepat melewati lorong dan tangga.
sesampai nya saya menginjakkan kaki di lantai dua tiba-tiba terdengar suara "BAAAAAA" yang diiringi pekikan kaget oji. saya sontak menoleh kebelakang dan mendapati oji sudah melompat-lompat ketakutan. wkwkwkwkwkwkwwkwkwk suasana langsung berubah, riuh tawa merekah mengiri kejadian tadi, bang obet yang berencana mengagetkan bang boyong yang keluar dari wc berbarengan dengan kami yang sampai di lantai dua malah mengagetkan oji.
dan akhir perjalanan diselasa bersejarah ini ditutup dengan jagung panggang yang nikmat...
sebuah cerita manis bermula dari diriku, dan kalian. terima kasih untuk kalian yang telah ukirkan pahatan cerita indah di sepanjang hidupku. dan terima kasih untuk SAHABAT dan KELUARGA sterilku yang selalu ada untukku dalam keadaan apapun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar