sabar,
kurang sabar apa lagi saya?
mereka,
sama sikap gila yang seenaknya kau pretelkan pada setiap sudut ruang yang bisa kau preteli dan kau sakiti,
sabar itu sebesar apa harusnya?
apa saya harus kehilangan nilai sabar saya dimata-Nya hanya gara-gara kau
saya heran,
kau tak sadar akan yang kau lakukan
atau,
kau memang sengaja menguji kesabaran biota disekelilingmu?
MENGUJI KESABARAN?
saya pikir kau memang sudah tak punya akal lagi,
atau perlu saya yang ajarkan kau,
bagaimana caranya bersikap,
bertutur kata,
kau tak bisa seenaknya melepas indera cakap kau dengan kalimat-kalimat pedang kau pada setiap orang,
saya tidak tahu,
setan apa yang ada diotak kau,
atau bahkan dia sudah merasuk ke diri kau,
sehingga kau seperti ini?
sadar bung,
kau bukan budak kecil lagi yang belum tau mana yang benar dan yang salah,
kau sudah jadi budak berkepala majemuk,
ingat!
BUDAK BERKEPALA MAJEMUK!
yang artinya kau itu sudah bisa membedakan yang mana yang baik, yang mana yang salah
sabar itu sebesar apa harusnya?
untuk kau yang tak pernah sadar akan keadaan lingkungan disekitar kau,
imaaaaaa~~~~
BalasHapusnulis lagi donggg.. hehe
hahahahah, ia teeeh
Hapusmakasih udah ngingetin :)